Minggu, 03 November 2019

Cerita Kost Plamboyan Bawah Palangka Raya

Halo Sudah lama tidak mengupload tulisan di blog ini karena aku tuh males menulis atau mengetik. Jadi, aku seorang kapiten no just kidding, pertama kali punya blog ini pas aku lagi SMP dan sekarang aku sudah jadi fisioterapis. Setelah lulus dan menganggur selama 6 bulan (sebenarnya enggak nganggur sih cuman belum kerja di rumah sakit aja tapi ya tetap aja orang-orang rumah bilang aku tuh nganggur padahal aku tu home visit Beb๐Ÿ˜ซ) Aku bekerja di Palangkaraya Kalimantan Tengah di rumah sakit Polri yang dikira orang gajinya besar ternyata sangat keciiiillll, kalau aku bilang batu pun Menangis kalo tau gajiku ini anjir jadi curhat๐Ÿ˜. karena aku tinggal di Palangka seorang diri tiada punya teman ataupun sanak keluarga di sini jadi aku ngekos lebih tepatnya menyewa dari seseorang yang memiliki kamar nganggur di rumahnya pasti kalian tidak mengerti apa maksudnya haha. Perihal deskripsi kamarnya sih ya sesuai lah harga dan kualitas yang kita dapat. Tapi, bulan depan pemilik rumah bilang kalau sewa kamar naik (konspirasi hati kubilang kalau yang punya kayaknya emang pengen ngusir aja๐Ÿ˜) dan sekarang aku memutuskan untuk mulai mencari tempat yang harganya sama atau lebih murah daripada kamar ini, jadi sebelum aku meninggalkan rumah ini ya lebih baik aku catat aja mungkin pesan dan kesan memori memori yang biasa aja sih sebenarnya.

Oke luas kamar ini sekitar 2 x 3 meter dengan dengan jenis bangunan kayu. Kayu kanan merupakan kayu yang disusun horizontal, kayu kiri merupakan triplek atau plafon, terbuat dari triplek, atapnya sangat renggang langit-langitnya merupakan kayu yang hanya disusun sedemikian rupa jadi kalian bisa bayangkan kalau ada hujan deras angin yang mengarah ke arah kamarku otomatis aku akan mandi hujan lalu gara-gara langit-langit yang sangat tidak berfaedah ini kucing bisa naik ke atasnya dan kadang-kadang kucing itu kencing kampret, dasar kucing anjing LOL, kalau ada orang berantem atau orang wik wik kedengaran juga say ๐Ÿ˜‚. Belum lagi masalah tetangga, doi seneng banget nyetel musik kenceng kenceng yang lagunya itu adalah "bajakah oh bajakah banyak janda kawin pisah, bajakah oh bajakah banyak janda kawin pisah." atau lagu "sing pusing kepalaku pusing, sang pusang kepalaku pusang" atau lagu mamah muda yang liriknya "aku pengen mamah muda biar janda tidak masalah". Apalagi ya keresahan yang terjadi di kos-kosan ku ini ? hmm flat aja sih karena aku orangnya nggak baperan, aku ingat mungkin ini yang baru berkesan. Jadi, awal-awal waktu aku pindah di rumah ini ternyata pemilik rumah mempunyai masalah pribadi sama temannya yang umurnya ya 5 tahun lebih tua daripada aku masalahnya itu adalah hutang uang yang tidak dibayar bayar. Suatu hari pemilik rumah ini minta aku buat nemenin dia nagih utang mungkin dia kira orang yang ditagih hutangnya ini akan luluh karena melihat badanku kayak tukang jagal kali, ya namanya berurusan sama orang itu otomatis pas aku ada di rumah itu ya aku diem aja dong ngapain aku marah marah toh gue bukan pahlawan, terus reaksi yang ngutang ini dia marah-marah dan tidak sopan ngeluarin kata-kata yang macam-macam yang kasar gitu  dan memperlakukan orang tua dan tamu sangat tidak baik lalu kami pulang ke rumah dengan kondisi hutang masih belum dibayar, pemilik rumah ini curhat bercerita tentang segala hal akupun ya bersimpati dengan dia dan dia berjanji dan bersumpah tidak akan lagi pokoknya berurusan sama orang ini lalu 3 bulan kemudian setelah hutang piutang nya lunas eh dia muncul lagi yang punya hutang di rumah ini aku jadi terkejutkan eh ternyata dan ternyata baikan lagi guys kampret kampret gue aja masih baper nyet, anda anda sudah baikan lagi kampret. Terus mereka kadang makan bareng sama masak-masak bareng, aku di dalam kamar aja males aku ngumpul sama orang aneh  dan sama orang nggak baik kayak si tukang hutang itu. Ya selebihnya aku tuh di kamar berdiam diri aja jarang berinteraksi sama pemilik rumah. Aku anaknya introvert banget pas aku bilang sama mama aku aku mau pindah sebenarnya mamaku bilang gak usah lah kamu di rumah ini aja, anggap aja sedekah sama pemilik rumah, ya kali sedekah tapi hati ini nggak ikhlas cuy, nggak ikhlas hehe. Ya aku ngerasa sih mama dan bapak itu masih kira aku nggak bisa  bertahan hidup sendiri padahal aku sepertinya sanggup aja hidup sendiri aku di sini jarang juga berinteraksi sama pemilik rumah dan sering ditinggal saat malam soalnya pemilik rumah ini jualan di cafe pas malam hari. Semoga aja aku bisa dapat kos-kosan yang harganya mirip atau yang lebih murah daripada ini lagi.๐Ÿ™

Rabu, 13 Maret 2019

Pertama Kali ke Palangka Raya

Postingan pertama setelah satu abad tidak menulis. Jadi inilah perjalanan karirku, masuk dalam seleksi berkas dan harus ke Palangkaraya hari ini juga tanggal 13 Maret 2019. Bermodalkan nekad dan semangat, setelah memeriksa motor dibengkel maka aku mengendarai motorku dari Barito Kuala menuju Palangkaraya. Pengalaman berkendara tergila yang pernah ku alami. Pertanyaan kalian tentang apakah Kalimantan adalah hutan? 100 persen benar wahai anak non Kalimantan. Gila banget, berangkat jam 5 sore setelah jam 7 otomatis hari mulai gelap dan terdengar suara burung hantu kan (lupakan). Jalanan sepiiiiii hitam gelap gulita, hiii ngeri pokoknya, motor jarang ada yang lewat, kalau ada truk-truk besar atau mobil yang nyalip jalanku dah bersyukur banget, gela gela ada juga selama beberapa menit gitu jalan sendirian dijalanan gelap yang aspalnya gak mulus, pokoknya perlu skill berkendara yang kuat serta berton - ton doa dipanjatkan sepanjang jalan agar selamat sampai perjalanan. 

Perjalanan ke Palangka Raya tidaklah mulus, saat aku hampir menyentuh aspal Kota Palangka, hujan menyapa lebih dahulu, mengharuskanku untuk menepi dan aku menepi di warung jablay -_- I have no option, aku duduk di gazebo warung itu dan langsung disapa oleh mbak penjaga yang pada jam 10 malam masih sangat cantik dengan makeup yang wow, aku memesan segelas teh panas dan aku baru sadar ada seorang lelaki duduk di dekatku. Aku langsung bertanya pada beliau "Mas, ke Palangka berapa menit lagi?" "Ini udah Palangka mbak, kalau ke kotanya itu terus aja lagi nanti ada bundaran belok kanan." obrolan makin kental, dia tau tujuanku ke Palangka apa, aku tau pekerjaannya apa, seorang fotografer kalteng pos, dari dia aku juga tau tentang Palangka ini merupakan kota hujan, penjelasannya lengkap tapi otakku yang gak muat ahah, obrolan berhenti saat mas tanpa nama ini ditelpon polisi yang minta berita kebakaran panti asuhan untuk diliput dan hujan berangsur reda. saat aku mau membuka dompet untuk membayar teh, mas tanpa nama ini dengan gercepnya "Gak usah mbak, nanti saya yang bayar." dalam hati aku "alhamdulillah rejeki hehe" tapi si gadis ini konyolnya tidak meminta nomor whatsapp atau gimana, berlalu begitu aja. huh

Sekitar jam 22 WIB aku masih keliling-keliling mencari wisma mahakam 1 yang sudah aku booking lewat aplikasi pegipegi dan dengan segala rintangan hujan, ya masih hujan, akhirnya aku bisa menemukan wisma itu. aku langsung mandi, lalu belajar sebentar dan tidur. Hmmm nyamannya kasur diwisma ini. Muka Palangka Raya masih menjadi misteri bagiku.

Pagi datang, aku mandi lalu bersiap untuk pergi ke rumah sakit tapi karena malam tadi aku kehujanan otomatis sepatuku basah, aku memutuskan untuk membeli sepatu baru yang murah selagi aku jalan menuju rumah sakit. Saat aku sampai rumah sakit ternyata oh ternyata hari itu cuma disuruh ngambil kartu ujian seleksi masuk, aku kira langsung ujian. Jadi hari pertama aku di Palangka kuhabiskan dengan leha- leha di wisma. Langsung move on ke hari berikutnya yang merupakan hari seleksi masuk rumah sakit, aku kira aku bakal jawab soal sejenis soal CPNS tapi ternyata tidak soal yang berhubungan dengan profesi hahaha aku tidak belajar sama sekali tapi pada akhirnya soal selesai kujawab dan aku langsung pulang kembali ke rumah. Ya semoga saja aku diterima kerja di Palangka dengan dipanggil untuk wawancara kerja. 

Transforming Earth